Gunung Arjuno
Dalam cerita pewayangan, Arjuna adalah salah seorang dari
lima anak Prabu Pandu. Ia mempunyai keahlian berperang dan kesaktian yang lebih
tinggi daripada saudara-saudaranya. Kesaktiannya ia dapatkan sebagai anugerah
dari para dewa, karena ia rajin bertapa. Suatu saat, Arjuna pergi bersemedi
dengan harapan agar pora dewa menambah kesaktiannya. Di lereng sebuah gunung di
wilayah Batu, Malang, ia memulai persemedian tersebut. Arjuna duduk di puncak
sebuah batu yang cukup tinggi.
Karena khusyuk bersemedi, tubuh Arjuna menjadi bersinar dan
memancarkan kekuatan. Kekuatan itu membuat puncak gunung semakin menjulang
menembus langit dan mengguncang khayangan. Para dewa di negeri khayangan merasa
terganggu. Lalu, mereka mengufus Batara Narada turun ke bumi untuk meminta
Arjuna menghentikan semedinya.
"Arjuna! Mohon hentikanlah semedimu, karena akan
merusak negeri khayangan!" kata Batara Narada ketika berhasil menemui
Arjuna.
Arjuna tidak bergeming. Ia tetap melanjutkan semedinya. Jika
ia sampai terganggu oleh teguran Batara Narada, ia khawatir para dewa tidak
akan menambahkan kesaktiannya. Setelah Batara Narada gagal, para dewa negeri khayangan
menurunkan beberapa bidadari cantik untuk menggoda Arjuna. Namun, Arjuna tetap
saja tidak terganggu.
Setelah itu, diturunkanlah roh jahat untuk menakut-nakuti
Arjuna. Namun, mereka tetap saja tidak berhasil. Akhirnya, para dewa negeri
khayangan mengutus Batara Narada untuk kembali ke bumi menemui Batara Semar
yang selama ini mengasuh kelima Pandawa, termasuk Arjuna. Ia yakin Arjuna mau
mendengarkan Semar. Batara Semar tidak menjalankan tugasnya sendirian. Ia
meminta bantuan Batara Togog. Lalu, mereka berdua bersemedi untuk menambah
kesaktian. Dengan kesaktian itu, mereka mengubah tubuh mereka menjadi besar.
Kedua Batara ini berdiri di sisi-sisi gunung tempat Arjuna bersemedi. Dengan
kesaktian yang luar biasa, mereka memotong bagian atas gunung tersebut dan
melemparkannya ke arah tenggara, sehingga terdengarlah bunyi dentuman yang
sangat dahsyat.
Gunung Arjuno |
"Bunyi apa itu?" tanya Arjuna dengan sangat
terkejut.
Batara Semar dan Batara Togog menghampirinya.
"Kami barus saja memotong puncak gunung ini,"
jawab Batara Semar.
"Bunyinya membuyarkan semediku, Guru. Dewa pastinya
tidak akan menambahkan kesaktianku," kata Arjuna.
"Pertapaanmu itu sangat meresahkan negeri khayangan.
Kekuatannya dapat menimbulkan kerusakan. Kesaktian seperti apa lagi yang kau
inginkan? Kau sudah sangat sakti. Seharusnya kau semakin rendah diri, bukan
justru menimbulkan kerusakan," nasihat Batara Semar.
Arjuna tertegun. Ia menyadari kesalahannya. Ucapan Batara
Semar menggugah hatinya.
"Terimakasih, Guru," ujar Arjuna. Ia pun
menghentikan pertapaannya.
Oleh penduduk setempat, gunung tempat Arjuna bersemedi itu
dinamakan Gunung Arjuna.
Sumber : http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-jatim-dongeng-asal-mula-gunung-arjuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar